-->

Cara Bertambak Budidaya Udang Vannamei Yang Baik

Assalam Link - Cara atau Tips Budidaya Udang Vannamei, pada postingan kali ini berbentuk dialog, antara Pak Arif dengan Pak Budi (Bukan Nama Sebenarnya), tentang bagaimana caranya bertambak Udang Vannamei yang benar. Di dalam dialog tersebut terbagi enam (6/VI) sesi, yuk langsung saja kita simak sebagai berikut.

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI I
Pak Arif : Assalaamu ‘alaikum, Pak Budi.
Pak Budi : Wa ‘Alaikum Salam Wr. Wb. Pak Arif. Mari masuk. Apa kabar Pak Arif.
Pak Arif : Baik Pak Budi. Saya dengar informasi ada iklan udang vannamei. Apa sih kelebihan udang vannamei itu dan bagaimana cara bertambak udang vannamei, Pak Budi ?
Pak Budi : Oh, itu, Pak Arif. Memang kita perlu mengetahui dulu kelebihan udang vannamei ini sebelum kita bertambak udang vannamei. Sedangkan cara bertambak vannamei pan…..jang ceritanya. Lihat dan baca mengenai Cara Persiapan Tambak
Nanti saya terangkan sedikit-demi sedikit agar dapat dimengerti dan dilaksanakan sehingga kita berhasil dalam bertambak vannamei.
Saya dengar informasi ada iklan udang vannamei. Apa sih kelebihan udang vannamei itu dan bagaimana cara bertambak udang vannamei, Pak Budi ? Pak Budi : Oh, itu, Pak Arif. Memang kita perlu mengetahui dulu kelebihan udang vannamei ini sebelum kita bertambak udang vannamei. Sedangkan cara bertambak vannamei pan…..jang ceritanya.  Nanti saya terangkan sedikit-demi sedikit agar dapat dimengerti dan dilaksanakan sehingga kita berhasil dalam bertambak vannamei.
Pak Arif : Apa kelebihannya Pak ?
Pak Budi : Kelebihannya,
  • Pertama : Udang vannamei lebih tahan penyakit karena dapat dibuat SPF dan SPR atau tahan dan resisten terhadap penyakit udang tertentu.
  • Ke dua : Tingkat Kelangsungan Hidup atau SR nya tinggi yaitu 80-100%; Ke tiga : Karena udang vannamei bergerak terus dan menempati kolom air, maka udang vannamei dapat ditebar dalam jumlah banyak yaitu antara 8 – 300 ekor/m2 atau mulai 80.000 ekor/ha – 3.000.000 ekor/ha tergantung tingkat teknologi yang digunakan yaitu tradisional plus, semi intensif dan intensif;
  • Ke empat : Waktu pemeliharaan sampai panen singkat yaitu 2 bulan sudah sais 100, sudah bisa dipanen untuk komsumsi dan pasar lokal. Harganya cukup bagus, lebih dari Rp.30.000/kg.
  • Ke lima : Relative irit pakan, FCR 1-1,5. FCR 1 artinya 1 kg pakan jadi 1 kg udang.
Pak Arif : Wah… bagus seka..li ya, saya mau bertambak vannamei juga kalau begitu. Tapi bagaimana caranya Pak Budi?
Pak Budi : Agar berhasil, harus tahu caranya bertambak vannamei yang baik, Pak Arif.
  • Pertama : Persiapan tambak yang baik
  • Ke dua : Pemakaian benur unggul
  • Ke tiga : Cara pemeliharaan kualitas air yang baik
  • Ke empat : Pemberian pakan yang baik
  • Ke lima : Cara panen yang baik
Pak Arif : Bagaimana cara persiapan tambak yang baik Pak Budi?
Pak Budi : Sebelum kita lanjutkan, minum dulu tehnya Pak Arif. Pak Arif ini, semangat sekali. Bagus itu. hehehe...
Baca juga tulisan mengenai Tips Kiat Bertambak Udang Vannamei

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI II
Pak Budi : Sampai dimana pembicaraan kita tadi Pak Arif?
Pak Arif : Sampai cara persiapan tambak yang baik, Pak Budi.
Pak Budi : Ya, cara persiapan tambak yang baik yaitu :
  • Pertama : Membuang lumpur dan kotoran yang ada dalam tambak. Tambal kebocoran dan perbaiki pintu tambak.
  • Ke dua : Kalau ada trisipan (biri-biri), maka diberikan bentan, besnoit, de bestan atau racun biri-biri lainnya. Biarkan biri-biri terendam semua 3 – 4 hari sampai mati.
  • Ke tiga : Keringkan dasar tambak, minimal 2 minggu atau lebih sampai kering.
  • Ke empat : Memberikan kapur 300 - 500 kg/ha, tergantung pH tanah tambak. Lebih bagus dolomite, kalau tidak ada dolomit, kapur bangunan bisa, kapur pertanian juga bisa.
  • Ke lima : Berikan pupuk dasar : Urea 200 kg/ha dan TSP (SP 36) 100 kg/ha, dan untuk pola Tradisional Plus, dapat ditambahkan atau ditebarkan kotoran ayam yang kering 1000 kg/ha.
  • Ke enam : Masukkan air laut pada saat pasang tinggi, pada saat air di saluran air sudah bersih. Ketinggian air dalam tambak sebaiknya 40 – 80 cm. Jangan lupa pasang saringan air pada pintu air.
  • Ke tujuh : Pada tambak yang persiapan airnya cukup lama dan banyak ikan liar, sebaiknya diberikan saponin untuk mematikan ikan liar dan juga berfungsi sebagai pupuk organik.
  • Ke delapan : Kira-kira 1 minggu setelah air masuk dan plankton sudah tumbuh, udang sudah bisa ditebar.
  • Ke sembilan : Pada tambak Semi Intensif dan Intensif, kincir dipasang sebelum dilakukan penebaran benur. Untuk membantu pertumbuhan dan menjaga kestabilan ekosistem tambak pada tambak semi intensif dan intensif, diberikan probiotik yang telah dikembangkan dengan system fermentasi.
Pak Arif : Wah, banyak sekali persiapannya ya.
Pak Budi : Memang banyak dan harus.
Kata Pakar Tambak : manajemen persiapan tambak udang vannamei harus seperti persiapan pesawat terbang. Harus mantap sebelum terbang, harus mantap sebelum jalan, agar tidak macet di tengah jalan.
Pak Arif : Oh begitu Pak Ya?
Pak Budi : Iya, begitu kalau mau berhasil.

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI III
Pak Arif : Selanjutnya Benur unggul, benur yang bagaimana Pak Budi?
Pak Budi : Disamping persiapan tambak yang bagus, faktor benur merupakan faktor yang juga menentukan keberhasilan tambak vannamei.
Oleh karena itu, jangan tergiur benur harga murah tapi kualitas rendah, pilih benur yang unggul walau harga sedikit lebih. Benur unggul dicirikan dengan:
  • Bebas virus (SPF), ada bukti uji dari laboratorium uji benur.
  • Induk unggul dari pembenihan yang menerapkan CPIB (Cara Pembenihan Ikan yang Baik) atau yang bersertifikat ISO (standar internasional), atau telah memiliki reputasi yang baik.
  • Ukuran benur seragam
  • Umur benur diatas PL 7-8
  • Gerakan lincah dan melawan arus
  • Tubuh dan insang bersih dari parasit dan penempelan.
  • Lolos stress tes
Pak Arif : Yang lain sudah jelas tetapi apa maksudnya lolos stress tes Pak Budi?
Pak Budi : Lolos stress tes, Pak Arif, adalah lolos terhadap uji kualitas benur terhadap lingkungan kimia fisika air laut atau tambak yang ekstrim yang mungkin dihadapi di tambak.
Asumsinya jika benur tahan terhadap air tambak yang ekstrim maka jika air tambak normal saja maka benur diharapkan dapat hidup dengan baik.

Pak Arif : Bagaimana caranya uji stress test?
Pak Budi : Uji stress salinitas dilakukan dengan menyiapkan tiga baskom bersalinitas (berkadar garam) 0 permil, 10 permil dan 15 permil. Lalu :
  • 10 ekor benur masing-masing dimasukkan pada baskom diatas.
  • Angka kehidupan (SR) dihitung pada menit ke 0, 20, 30, 40, 70 dan 120 menit.
  • Benur dinggap baik jika :
    • Sesudah menit ke 30, masih ada yang hidup pada salinitas 0 %o
    • Setelah 120 menit, SR benur masih lebih besar 70% pada salinitas 10 dan 15 %o
Penting juga diperhatikan cara aklimatisasi yang baik. Aklimatisasi adalah cara penyesuaian benur terhadap pH, salinitas dan suhu kantong benur dengan pH, salinitas dan suhu air tambak.
Pada tambak intensif uji mutu benur dilakukan melalui pengamatan mikroskopis menggunakan mikroskop terhadap : gerak, pigmentasi, kebersihan tubuh, usus, keseragaman, antenna, Gregarin, Necrosis, Protozoa, otot punggung, otot ekor, kelengkapan anggota tubuh dan penempelan.

Pak Arif : Ya ya ya. Kalau memang harus begitu, saya akan coba laksanakan. Saya akan pilih benur unggul dan minta uji stress dan persyaratan lainnya.
Baiklah Pak Budi, saya minta ijin pulang dulu ke rumah, nanti kita lanjutkan lagi.

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI IV
Pak Arif : Saya sudah istirahat, Pak Budi, saya sudah segar untuk menerima penjelasan mengenai cara pemeliharaan kualitas air yang baik.
Pak Budi : Baiklah kalau begitu Pak Arif. Mari kita lanjutkan. Ada beberapa kegiatan dalam pemeliharaan udang vannamei yang harus dilakukan agar tambak berhasil yaitu :
a. Pemeliharaan Kualitas Air
b. Pemberian Pakan dan
c. Penanganan Penyakit dan Kondisi Kritis
Pak Arif : Bagaimana cara pemeliharaan kualitas air yang baik Pak Budi?
Pak Budi : Sangat penting memelihara kondisi kualitas air yang optimal (yang terbaik) pada pemeliharaan udang vannamei karena akan menentukan kelangsungan hidup udang.
Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kualitas air yang optimal yaitu sebagai berikut :
  • pH 7,5 - 8,5
  • Salinitas 10 - 30 %o (permil)
  • Oksigen Terlarut 3 – 5 ppm
  • Alkalinitas 120 -150 ppm
  • Kecerahan 30 – 40 cm
  • Amonia < 0,1 ppm
  • H2S < 0,01 ppm
  • PO4 0,5 – 1 ppm
  • Kedalaman air 50 – 100 cm
  • Tipe Plankton Blue Green algae < 10%, Dinoflagellata < 5 %
  • Suhu 22 – 33 oC
Kematian udang kadang-kadang terjadi, bukan karena penyakit tetapi karena kualitas air tidak terpenuhi.
Terutama oksigen, oksigen merupakan factor kritis bagi budidaya udang vannamei.
Pak Arif, saya mau terangkan mengenai oksigen ini karena seperti juga kita manusia dan umumnya makhluk hidup membutuhkan oksigen nuntuk bernapas.
Dalam air, oksigen berhubungan dengan parameter kualitas air lainnya.

KANDUNGAN OKSIGEN
Kepadatan tebar yang tinggi pada budidaya udang vannamei dan perilaku udang vannamei yang cenderung bergerak secara terus menerus, memerlukan oksigen untuk bernapas lebih banyak. Kalau diukur, maka ketersediaan oksigen di dalam air tambak untuk aman bernapas minimal 3 ppm dan optimal pada 4 ppm.

Kandungan oksigen di bawah 3 ppm atau kekurangan oksigen ditandai dengan naiknya udang ke permukaan tambak untuk bernapas, Ada beberapa penyebab kekurangan oksigen dalam tambak antara lain kepadatan tebar, persiapan tambak kurang baik, pakan berlebih, tidak ada angin, pada saat terjadi mendung yang tiba-tiba pada siang hari, pada malam sampai pagi hari (phytoplankton bukannya menghasilkan oksigen malah turut menggunakan oksigen) dan pada tambak intensif : kincir mati, juga pada saat terjadi hujan lebat.
Seperti diketahui, bahwa disamping udang, organisme dan bahan lain dalam tambak juga turut memerlukan oksigen.

Organisme lain dalam tambak berupa phytoplankton, zooplankton, bakteri, bentos, lumut dan sisa pakan. Sedangkan sumber oksigen dalam air tambak berasal dari fotosintesis phytoplankton pada siang hari, air baru, tiupan angin dan kincir, air terjun (semprot) dan blower.
Pada tambak tradisional plus, sumber oksigen terbatas pada fotosintesis phytoplankton pada siang hari, air baru, tiupan angin dan air terjun/semprot.

Oleh karena itu diperlukan perangkat lain untuk membantu menghasilkan oksigen pada malam hari dan pada saat mendung dan hujan yaitu pompa air, pompa/mesin katinting pengganti kincir dan pompa untuk menyemprot permukaan air.
Sedangkan pada tambak semi intensif dan intensif, mutlak memerlukan kincir atau blower.
Adanya kincir air disamping berfungsi sebagai pensuplai oksigen, juga berfungsi sebagai penggerak massa air.

Gerakan air diperlukan untuk mencampur dan meratakan oksigen dalam badan air, meratakan dan mencampur air hujan dan air tambak pada saat hujan sehingga tidak terjadi pelapisan air dalam tambak.
Tambak tanpa gerakan air (tanpa kincir dan pompa air) sangat berbahaya pada saat hujan karena akan terjadi pelapisan air yang menyebabkan oksigen tidak dapat masuk ke dalam tambak, juga karena terjadi perbedaan salinitas (kadar garam) maka udang tidak akan mampu mengambang di permukaan air untuk mengambil oksigen akibatnya udang mati lemas dalam tambak.

Udang mati bukan karena penyakit tetapi udang mati lemas kekurangan oksigen.
Kemampuan menyediakan oksigen dalam tambak, kemampuan menyediakan kincir dan kedalaman air tambak dan kemampuan mempertahankan kualitas air lainnya akan menentukan kepadatan benur yang dapat ditebar ke dalam tambak dan menentukan tingkat intensifikasi tambak.

PERUBAHAN KUALITAS AIR LAINNYA
Perubahan parameter kualitas air lain yaitu suhu, salinitas dan PH yang berubah secara mendadak menyebabkan udang mengalami kematian. Kematian udang terjadi akibat daya osmoregulasi udang tidak mampu mengikuti perubahan parameter kualitas air.

Perubahan kualitas air yang drastis dapat terjadi karena pemasukan air ke dalam tambak, hujan, dan pemberian pupuk, bahan kimia dan obat-obatan.
Agar udang tidak kaget, penambahan/penggantian air tambak hendaknya secara perlahan-lahan misalnya 5% hari pertama, 10 % hari ke dua, 15 % hari ke tiga, dst.

Pemasukan dan penggantian air hendaknya mempertimbangkan salinitas, ketersediaan air dan umur udang. Penggantian air mulai dilakukan pada hari ke 31 - 50 sebanyak 5 %.
Sebelum hari ke 30, hanya dilakukan penambahan air sampai ketinggian maksimal. Setelah hari ke 50, penggantian air dilakukan 10 – 15 %.
Sedangkan perubahan pH (derajat asam basa) air dipengaruhi oleh tingkat pengapuran dasar tambak saat persiapan tambak.
Larutan kapur adalah larutan penyangga yang dapat mencegah perubahan secara drastis pH air tambak. Karena itu pula, pada saat hujan yang bersifat asam, ditambahkan kapur yang bersifat basa untuk menstabilkan pH air tambak.

Dalam kondisi tertentu, perubahan drastis kadang-kadang dilakukan secara sengaja. Pada umur 40 -50 hari, dalam kondisi pertumbuhan udang lambat, tidak mau molting, atau banyak ikan liar, dilakukan penurunan air tambak dan diberikan saponin (saponin adalah racun herbal untuk ikan, udang tidak terbunuh).

Saponin akan membunuh ikan liar dan merangsang udang untuk molting (ganti kulit dan tumbuh). Agar tidak berpengaruh buruk terhadap udang, maka perlakuan seperti ini dilakukan pada saat air menjelang pasang, sehingga dapat segera memasukkan air saat udang sudah mabuk.
Perubahan seperti ini memacu udang untuk molting dan tumbuh lebih cepat.

Pak Arif : Wah wah wah, panjang amat penjelasannya pak Budi.
Pak Budi : Memang panjang ya Pak Arif. Karena ini hal penting dalam budidaya udang vannamei. Masih banyak yang mau saya terangkan ini Pak Arif, tapi kita istirahat dulu.
Bagaimana kalau kita pindah ke kafe sebelah Pak Arif, kita pesan pisang goreng keju…dan coklat susu….mantap kali ya.

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI V
Pak Arif : Enak nih pisang gorengnya…. Susu coklatnya juga sedap.
Pak Budi : Betul Pak Arif. Tempatnya juga enak. Santai.
Pak Arif, sebelum kita lanjutkan pembahasan kita mengenai pelapisan air, ada ayat dalam Al Qur’an yang menerangkan tentang pelapisan air laut yaitu pada Surah AR-Rahman ayat 20. Cek nanti Qur’annya Pak Arif ya.

Pak Arif : Ok Pak Budi. Kita mengaji tambak, kita juga mengaji Al Qur’an, dunia akhirat. Mudah2an kita di Rahmati Allah.
Pak Budi : Memang dalam bertambak ini Pak Arif, seperti saya sampaikan pada bahasan kita yang lalu karena padat modal dan untuk memperkecil resiko kegagalan maka ilmunya harus ditambah dan dikuasai, tidak boleh pakai “sissi lalo” kata orang Bugis.
Ada hadisnya Pak Arif, Kalau mau dunia harus dengan ilmu, kalau mau akherat harus dengan ilmu, kalau mau kedua-duanya harus dengan ilmu. Tidak boleh tebar benur, ditinggal tidur tidak pernah menengok udangnya. Harus selalu siaga 24 jam, karena perubahan kualitas air sewaktu waktu terjadi.

Sewaktu-waktu terjadi mendung, terjadi hujan. Atau sewaktu-waktu udang mengambang atau ada kematian. Kalau kita ada di tambak, maka secepatnya harus diketahui apa yang harus dilakukan dengan kondisi tambak kita.
Kalau hujan keras misalnya, maka bagian permukaan tambak harus dibuang, atau hidupkan kincir atau pompa, atau semprot permukaan air tambak, atau kalau tidak ada apapun selain perahu, goyang-goyang kan perahu agar permukaan air bergelombang dan air laut dan tawar bercampur, tidak terjadi pelapisan air.

Jika hujan keras kita tambahkan kapur dolomite, kapur bakar atau kapur petanian untuk menetralkan keasaman tambak, 10-20 kg/ha, tergantung kerasnya hujan.
Kerja tambak tak boleh lupa berdoa, karena kanya dengan kekuatan dan bantuan Allah lah yang membuat kita berhasil. Kita hanya ikhtiar yang terbaik Pak Arif.

Pak Arif : Kayanya Pak Budi ini Ustads juga ya. Apa lagi yang harus dilakukan agar udang dalam tambak dapat hidup dengan baik?
Pak Budi : Alhamdulillah, disamping dunia, kalau bisa kita juga cari bekal untuk akherat.
Kata Nabi : Orang pintar adalah orang yang mempersiapkan bekal untuk kehidupan yang abadi nantinya.
Baiklah Pak Arif, pada tambak Tradisonal Plus, kontrol kualitas air sangat berhubungan dengan kecerahan tambak.
Kecerahan tambak diukur menggunakan sechi dish (piring garis putih hitam) yang gagangnya memiliki ukuran kedalaman tambak.

Kecerahan diukur dengan cara memasukkan sechi dish ke dalam tambak sampai warna hitam dan putih tidak dapat dibedakan. Kecerahan tambak yang baik yaitu 30-40 cm. Kecerahan < 30 cm, menunjukkan bahwa plankton dalam tambak cukup padat, banyak plankton, air subur, banyak pakan alami, sebetulnya bagus sepanjang ada kincir, tetapi berbahaya pada saat mendung dan malam hari.

Pada saat mendung dan malam hari, plankton yang banyak tadi akan menghabiskan banyak oksigen, akibatnya udang akan kekurangan oksigen. Sebaliknya, jika kecerahan > 40 cm, tambak kekurangan plankton, kurang subur sehingga udang kekurangan pakan alami, udang akan lambat tumbuh.

Pak Arif : Bagaimana caranya mempertahankan kecerahan 30 - 40 cm Pak Budi?
Pak Budi : Pertanyaan bagus Pak Arif. Berarti Pak Arif bisa mengikuti penjelasan saya. Begini Pak Arif. Kalau terlalu subur, maka harus diusahakan pompa air, atau kincir.
Kalau tidak ada kincir, sebaiknya ganti air baru, kalau tidak bisa ganti air, tambahkan kapur 20 - 30 kg/ha, sehingga sebagian plankton akan mati.
Sebaliknya kalau kecerahan terlalu besar, sebaiknya tambak dipupuk dan diberikan fermentasi probiotik, tapi biasanya kalau tambak diberi pakan maka tambak akan subur dan plankton akan tumbuh dengan sendirinya. Jadi tinggal kasih permentasi probiotik.

Pak Arif : Makhluk apa itu fermentasi probiotik Pak Budi?
Pak Budi : Probiotik itu adalah makhluk halus Pak Arif.
Pak Arif : Kok makhluk halus Pak Budi, saya kan hanya bercanda Pak?
Pak Budi : Probiotik itu adalah mahluk halus yang tidak dapat dilihat dengan mata kepala, harus menggunakan mikroskop baru bisa kelihatan.
Probiotik itu adalah bakteri-bakteri yang diambil dari tambak yang berhasil atau alam dan dikembangbiakkan untuk menjadi sahabat petani tambak yang akan merombak kelebihan pakan, mengaktifkan pupuk dan mencegah bakteri merugikan mendapatkan tempat dan makanan akibat kalah bersaing dengan bakteri probiotik yang cukup padat.

Probiotik juga dapat menjadi makanan yang bergizi bagi udang jika membentuk flok atau gumpalan-gumpalan. Penggunaan probiotik harus disertai dengan ketersediaan oksigen yang banyak karena bakteri ini juga butuh oksigen, makanya jarang atau pemakaiannya hanya sedikit pada tambak tradisional plus.
Berbeda dengan tambak intensif, probiotik harus dipakai karena banyak menggunakan pakan dan tersedia kincir.

Pak Arif : Apa lagi Pak Budi?
Pak Budi : Masih banyak Pak Arif. Untuk tambak intensif, kecerahan akan sangat rendah, plankton akan tumbuh subur akibat pakan yang mengandung unsur N dan P yang merupakan salah satu unsur penyusun pupuk.
Kecerahan yang rendah pada tambak intensif tidak masalah selama plankton yang dominan adalah plankton yang baik. Plankton yang dianggap tidak baik adalah plankton dari jenis Blue Green Algae dan Dinoflagellata tidak boleh lebih dari 5 % dari populasi plankton.

Kalau hal ini terjadi, maka sebaiknya dilakukan pergantian air dengan air yang bersih. Kalau perlu dari tandon yang telah disterilisasi. Selanjutnya tambak perlu disiphon (menyedot kotoran sisa pakan, kotoran udang dan plankton mati).
Tak kalah pentinya adalah kelangsungan hidup kincir dalam tambak harus dijaga. Pameo Intensif adalah pelihara udang adalah pelihara kincir. Jika kincir bermasalah maka udang berbahaya. Maka bagian listrik dan mekanik harus stand bay juga 24 jam di tambak.

Pak Arif : Makin seru aja ilmu bertambak vannamei ini Pak Budi.
Pak Budi : Ia Pak Arif. Saya minum dulu susu coklatnya Pak Arif. Hup. Sedaaaap. Kita lanjut lagi nanti setelah sholat, berdoa dan makan siang.

- BERTAMBAK VANNAMEI SESI VI
Pak Budi : Sudah sholat Pak Arif?
Pak Arif : Sudah Pak Budi. Itu kan kewajiban Pak?
Pak Budi : Betul Pak Arif. Shalat itu adalah amal yang pertama diperiksa di akherat nanti, kalau bagus sholatnya dan diterima Allah SWT maka semua amal yang lain akan lolos seleksi dan kita bisa melenggang masuk ke dalam Jannatun Naim.

Pak Arif : Semoga kita semua tidak lupa sholat karena sangat penting.
Apa lagi yang penting dalam bertambak vannamei Pak Budi?.
Pak Budi : Pak Arif kan hidup, disamping bernapas juga perlu makan. Demikian pula dengan udang di tambak. Untuk tumbuh, udang perlu makan.
Pak Arif : Bagaimana mengatur pakan udang vannamei Pak Budi?
Pak Budi : Pada tambak tradisonal plus, pemberian pakan tergantung kepada bagaimana pengetahuan kita tentang pakan alami.
Kalau pakan alami banyak (dicirikan dengan warna air yang coklat dan ada bintik-bintik halus), lebih banyak zoo planktonnya atau binatang-binatang kecilnya : moina, daphnia, rotifer dan jentik nyamuk, maka pemberian pakan dapat ditunda sampai hari ke 15 atau 20, tetapi kalau tidak ada atau kurang pakan alaminya maka pemberian pakan buatan dapat dilakukan satu hari setelah penebaran.
Kalau tambak intensif, pemberian pakan dilakukan setelah beberapa jam penebaran benur.

Pak Arif : Bagaimana pengaturan pakannya pak Budi ?
Pak Budi : Pada umur 1 bulan pertama. Jumlah pemberian pakan sebanyak 3 kg/100.000 ekor benur dan ditambah 200 gram per hari. Pada umur 1 bulan lebih, pemberian pakan berdasarkan hasil anco. Dalam satu petak tambak, sebaiknya ada 4 anco.
Jumlah pakan per anco adalah 1 % dari jumlah hitungan pakan. Sedangkan jumlah pakan per satu kali pemberian didasarkan kepada kemampuan udang menghabiskan pakan pada waktu tertentu (1,5 jam). Jika sebelum 1,5 jam, pakan sudah habis di anco, maka jumlah pakan harus ditambah pada pemberian pakan selanjutnya.
Sebaliknya kalau pakan di anco tidak habis dalam 1,5 jam, berarti pakan berlebih. Dosis pakan dikurangi pada pemberian selanjutnya.

Pak Arif : Jenis pakan apa yang dipakai pak?.
Pak Budi : Pakan buatan pabrik. Mengenai merk dan jenis banyak beredar di masyarakat. Sisa menyesuaikan umur dan besar butiran pakan.
Adapun kiat dalam mengelola pakan untuk tambak adalah :
a. Gunakan pakan yang berkualitas
b. Gunakan pakan sesuai kebutuhan udang vannamei (Protein 32 – 38 %)
c. Perhatikan komsumsi pakan tiap kali pemberian pakan dengan anco
d. Lakukan pemberian pakan sesuai standar pemberian pakan.
Pemberian pakan hendaknya jangan berlebihan dan juga jangan kekurangan. Indikasi kelebihan dan kekurangan pakan dapat dipelajari dari pemakaian anco pakan.
Jumlah pakan dan jangka waktu habisnya pakan akan menentukan jumlah populasi dan biomassa udang dalam tambak.

Pak Arif : Begitu Pak ya. Terus, sampai kapan udang diberi pakan?
Pak Budi : Pemberian pakan dilakukan sampai panen. Panen sebaiknya dilakukan apabila nilai pakan yang diberikan lebih besar atau sama dengan jumlah nilai udang yang dihasilkan.
Hal ini dapat diketahui dari hasil jala dan penimbangan udang tambak tiap minggu pada dua minggu terakhir. Disamping itu, lebih penting adalah panen dilakukan untuk menyelamatkan udang dalam tambak. Kalau frekwensi udang naik mengambang di permukaan tambak tiap hari maka itu berarti kondisi kualitas air tidak mendukung lagi kehidupan udang dalam tambak.

Sebaiknya sediakan timbangan dan panggil Pedagang udang. Umumnya panen normal untuk tambak tradisional plus dilakukan antara 60 - 80 hari dan panen untuk tambak semi intensif dan intensif dilakukan antara umur 90 – 120 hari.
Sedangkan jika ada masalah penyakit maka udang, harus segera dipanen jika sudah masuk ukuran komsumsi.
Demikian cara pemeliharaan udang vannamei yang bisa saya sampaikan kepada Pak Arif. Tentu masih belum sempurna, pengetahuan mengenai budidaya udang vannamei makin berkembang, pemerintah kita harapkan turut serta memberikan bimbingan kepada masyarakat petani tambak.

Pak Arif : Terima kasih Pak Budi. Semoga Allah memberikan hidayah dan taufik Nya kepada kita sekalian. Aamiin.
Nah, itulah percakapan atau dialog antara Pak Arif dengan Pak Budi tentang Cara Bertambak Budidaya Udang Vannamei yang Baik, semoga bisa membantu, lebih dan kurangnya silahkan koreksi di kolom komentar.
Terima Kasih.
loading...

Berlangganan artikel terbaru via email (GERATIS):

7 Responses to "Cara Bertambak Budidaya Udang Vannamei Yang Baik"

  1. Nah kalo cara pengelolahan kedua tambak yang sudah baru panen gimana pak/tanpa buang air tambaknya ????

    ReplyDelete
    Replies
    1. Biasanya saya perhatikan di wilayah saya, kalau sudah panen mereka buang airnya dan untuk selengkapnya bisa di baca pada halaman http://www.assalam.link/2016/05/cara-persiapan-tambak.html
      Atau silahkan dikunjungi label Budidaya

      Delete
  2. boleh suatu saat di bukukan menjadi panduan teknis budidaya. untuk mempermudah dalam mempelajarinya.

    mau tanya skalian, pupuk tsp(sp) sering terjadi kelangkaan,
    1. apa ada alternatif pupuk lainnya?
    2. lantas bagaimana cara fermentasi probiotik nya? trims

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak atas saran dan kesempatannya untuk berkomentar.
      Untuk buku panduan teknis budidayanya Insya Allah akan diusahan kedepannya.
      Untuk pertanyaanya :
      1. Para petani tambak di lapangan, mereka menggunakan pupuk Organik dan An Organik. Jadi sebagai alternatif dari pupuk TSP, para petani menggunakan An Organik seperti fermentasi sponin (akan dibahas di postingan selanjutnya). Mereka menggunakan Pupuk Organic Cair.
      2. Jawabannya akan di bahas pada postingan berikutnya. Karena jika akan dibahas dikolom komentar ini akan jadi lebih panjang (akan dibahas lebih khusus). Terima Kasih

      Delete
  3. Kami juga petambak vaname, untuk mempercepat pertbuhan plankton saat pengisian air perlu pemupukan ulang.
    Misalnya hari ini pemasu, an air baru (80-100 cm) lanjutkan dengan pengapuran dolomit sebanyak 100 kg/ha.
    Besoknya dilkukan lagi pemupukan air dengan urea 100 kg/ha dan tsp 50kg/ha (harus dilarutkan dgn air dan pemupukan dilakukan saat terik matahari agar plakton dapat langsung menyerapnya)
    Insya Allah dalam 3 hari kedepan kecerahan air akan menjadi 40-50 cm.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Terima kasih banyak atas tambahan informasi dan kunjungannya.

      Delete
  4. Bagaimana caranya mempercepat proses moulting

    ReplyDelete

Tata Tertib Berkomentar di Blog Assalam Link :
1. Kalimat/Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk dan Jenisnya.
4. Link Aktif/Mati, Tidak Dipublikasikan dan Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi

Terimakasih Atas Pengertiannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Lihat Juga Di Sini & Terima Kasih Sudah Melihatnya
Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...