-->

Analisa Peluang Pasar Kepiting Bakau

Assalam Link - Sebelum lebih lanjut mengenai cara analisa peluang pasar budidaya kepiting bakau, alangkah baiknya atau tidak ada salahnya kalau kita membaca beberapa kalimat berikut ini. Atau latar sehingga kepiting bisa dikatakan adalah sebuah peluang usaha yang bisa mendatangkan keuntungan.

Karena kepiting bakau merupakan komoditi perikanan yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain mempunyai rasa daging yang lezat, nilai gizinya pun cukup tinggi sehingga permintaan akan komoditas ini baik dari pasar lokal maupun kebutuhan ekspor semakin meningkat.

Beberapa Kecamatan di Indonesia merupakan sentra pembesaran kepiting bakau pada daerah Kabupaten tertentu yang memiliki potensi untuk melakukan budidaya terutama budidaya kepiting bakau, Kegiatan budidaya kepiting bakau di beberapa Kecamatan, khusunya di daerah yang memiliki pantai seperti Desa Pallime, Ajallasse, Cakkeware, Laoni, Pusungnge, Latonro dan Labotto, yang ada di Kecamatan Cenrana Kabupaten Bone Provinsi Sulawesi Selatan dilakukan berpuluh-puluh tahun yang lalu dan dijalankan dengan system tradisional dan masih diperbaiki, memuiliki potensi yang cukup luas ± 3.000 ha dan 75% lahan tersebut dimanfaatkan sebagai kegiatan pembesaran Kepiting Bakau.
Keluarnya peraturan Menteri tentang pelarangan penangkapan kepiting bertelur. Secara otomatis mempengaruhi nilai jual kepiting betina terutama kualitas ekspor, hal ini tentunya juga sangat dirasakan oleh pembudidaya. Namun demikian, tidak membuat pelaku utama pembesaran kepiting bakau untuk menyerah karena kepiting jantang dengan kualitas dan ukuran eksport yang di anjurkan justru mengalami kenaikan harga yang cukup.  Permintaan eksport tidak pernah tercukupi dari hasil produksi budidaya, berati peluang pasar cukup menjanjikan. Tantanagan yang dihadapai pembudidaya adalah bagaimana memproduksi kepiting bakau jantan dengan ukuran dan kualitas yang sesuai dengan standar kepiting yang diperbolehkan untuk ditangkap. Hal ini diperlukan karena sangat susah dibedakan hasil tangkapan di alam dan hasil pembesaran di tambak.
Hasil produksi Budidaya Kepiting bakau merupakan komoditi yang mendatangkan keuntungan bagi pelaku utama di Kecamatan tersebut, karena dapat dipanen secara selektif dengan waktu selang 5 hari, dan proses pembesaran berlagsung ± 3 bulan atau tergantung dari ukuran bibit yang ditebar dan tingkat ketersediaan pakan alami di tambak.

Peluang Pasar
Keluarnya peraturan Menteri tentang pelarangan penangkapan kepiting bertelur. Secara otomatis mempengaruhi nilai jual kepiting betina terutama kualitas ekspor, hal ini tentunya juga sangat dirasakan oleh pembudidaya. Namun demikian, tidak membuat pelaku utama pembesaran kepiting bakau untuk menyerah karena kepiting jantang dengan kualitas dan ukuran eksport yang di anjurkan justru mengalami kenaikan harga yang cukup.

Permintaan eksport tidak pernah tercukupi dari hasil produksi budidaya, berati peluang pasar cukup menjanjikan. Tantanagan yang dihadapai pembudidaya adalah bagaimana memproduksi kepiting bakau jantan dengan ukuran dan kualitas yang sesuai dengan standar kepiting yang diperbolehkan untuk ditangkap. Hal ini diperlukan karena sangat susah dibedakan hasil tangkapan di alam dan hasil pembesaran di tambak.
Lihat juga tentang :
- Analisa Peluang Pasar Budidaya Rumput Laut
- Tips Kiat Bertambak Udang Vannamei
- Cara Penggemukan Kepiting Bakau
Nilai jual kepiting bakau jantang kualitas eksport ditingkat petani antara Rp. 45.000 sampai dengan Rp. 100.000,- /kilo gram, dan lebih meningkat. Dengan beberapa aspek sebagai berikut:
1. Aspek Produk.
a. Ukuran standar kepiting jantan minimal 200 gr
b. Tentu dengan keadaam Berisi.

2. Aspek standarisasi produk.
a. Standarisasi produk sesuai dengan kebutuhan pasar.
b. Prosedur standar menggunakan aturan yang berlaku.

Peningkatan kualitas budidaya kepiting bakau di berbagai Kecamatan dapat dicapai melalui peningkatan melalui pemilihan/penggunaan bibit yang unggul, dan proses paska panen yang lebih baik.

ANALISIS KEKUATAN, KELEMAHAN, PELUANG DAN ANCAMAN (SWOT ANALISYS)
KEKUATANKELEMAHAN
  1. Harga terjangkau
  2. Kualitas terjamin



  1. Manajemen tradisional
  2. Sarana dan prasarana sederhana
  3. Sumberdaya manusia yang masih rendah
  4. Fluktuasi Harga

PELUANGANCAMAN
  1. Pangsa pasar yang masih luas
  2. Potensi lebih luas
  3. Pesaing besar relatip terbatas
  4. Biaya produksi yang terjangkau
  1. Munculnya pesaing baru




Unit Pemasaran
Proses pemasaran hasil produksi kepiting bakau di beberapa Kecamatan melalui pedagan pengepul yang ada di masing-masing desa, dimana pengepul memberikan modal maupun sarana kepada pelaku utama. Pengepul selanjutnya membawa komoditi tersebut ke pengespor. Pengepul disini berperan sebagai penanam modal dan tidak memberi perjanjian yang mengikat, atau merugikan pihak pelaku utama.

Untuk konsumsi lokal biasanya transaksi berjalan di pasar terdekat atau konsumen langsung ke pengepul. Harga kepiting sais lokal berkisar antara Rp. 20.000,- sampai Rp.25.000,-.
Nah, setelah mengetahui beberapa informasi tersebut di atas, ternyata budidaya atau pembesara kepiting bakau kita dapat mendapatkan beberapa manfaat dan keuntungan dari segi bisnis. Sedangkan bagi petambak kepiting, silahkan maksimalkan usaha dan budidayanya.
loading...

Berlangganan artikel terbaru via email (GERATIS):

0 Response to "Analisa Peluang Pasar Kepiting Bakau"

Post a Comment

Tata Tertib Berkomentar di Blog Assalam Link :
1. Kalimat/Kata-kata Tidak Mengandung Unsur (SARA).
2. Berkomentar Sesuai dengan Artikel Postingan.
3. Dilarang Keras Promosi Apapun Bentuk dan Jenisnya.
4. Link Aktif/Mati, Tidak Dipublikasikan dan Dianggap SPAM.
5. Ingat Semua Komentar Dimoderasi

Terimakasih Atas Pengertiannya.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Lihat Juga Di Sini & Terima Kasih Sudah Melihatnya
Loading...

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

Loading...